AJARAN MANA YANG LAYAK DITERIMA ?


Berikut ini merupakan kutipan dari Kalama Sutta, dimana sang buddha menjawab pertanyaan tersebut :

Setelah mereka semua duduk, kemudian seorang berkata, 'Yang Mulia, banyak pertapa dan brahmana yang berkunjung ke Kesaputta. Mereka menerangkan dan membahas dengan panjang lebar ajaran mereka sendiri, tetapi mencaci maki, menghina, merendahkan, dan mencela ajaran orang lain. Lalu datang pula pertapa dan brahmana lain ke Kesaputta. Dan mereka ini juga menerangkan dan membahas dengan panjang lebar ajaran mereka sendiri, dan mencaci maki, menghina,merendahkan, dan mencela ajaran orang lain. Kami yang mendengar merasa ragu-ragu dan bingung, siapa diantara pertapa dan brahmana yg berbicara benar dan siapa yg berdusta.

'Benar, warga Kalama, sudah sewajarnya kamu ragu-ragu, sudah sewajarnya kamu bingung. Dalam hal yg meragukan memang akan menimbulkan kebingungan. Oleh karena itu, warga suku Kalama janganlah percaya begitu saja berita yg disampaikan padamu, atau karena sesuatu yang sudah merupakan tradisi, atau sesuatu yg didesas-desuskan. Janganlah percaya begitu saja apa yg tertulis dalam kitab-kitab suci, juga apa yg dikatakan sesuai dengan logika dan kesimpulan belaka, juga apa yg kelihatannya cocok dengan pandanganmu, atau karena ingin menghormat seorang pertapa yg menjadi gurumu'.

Tetapi, warga Kalama, kalau setelah diselidiki sendiri, kamu mengetahui, 'Hal ini tidak berguna, hal ini tercela, hal ini tidak dibenarkan oleh para bijaksana, hal ini kalau terus dilakukan akan mengakibatkan kerugian dan penderitaan, 'maka sudah seharusnya kamu menolak hal-hal tersebut.

Tetapi, setelah diselidiki sendiri, kamu mengetahui, 'Hal ini berguna, hal ini tidak tercela, hal ini dibenarkan oleh para bijaksana, hal ini kalau terus dilakukan akan membawa keberuntungan dan kebahagiaan,' maka sudah selayaknya kamu menerima dan hidup sesuai dengan hal-hal tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar